Tidak Ingin Sia-Siakan perkembangan Anak, Pahami 4 Tahap Perkembangan Anak Sedini Mungkin




Setiap anak memiliki kemampuan perkembanganya masing-masing. Jika masa perkembangan dilalui dengan tuntas melalui tugas-tugas perkembangan maka ia akan berkembang dengan baik. Hambatan akan muncul jika tugas-tugas tersebut terlangkaui atau berjalan dengan tidak sempurna. Sehingga perlu kita ketahui apa saja tugas perkembangan anak dengan sebelumnya mengetahui tahap-tahap perkembangannya.

0-2 Tahun Anak Memahami Banyak Hal dari Proses SENSORI-INDRAWI
Bermula dari anak lahir usia 0-2 tahun anak belajar melalui Indrawi, memahami segala sesuatu dari proses sensori. Ia akan mencoba memahami melalui indra yang dimilikinya. Insting yang berkembang pada masa ini ialah mengenai pertahanan hidup. Anak akan berkedip jika ada sesuatu yang mengenai matanya, menghindari lubang saat merangkak dan lain sebagainya. 

Pada masa ini kita akan banyak menemukan anak mencoba hal-hal baru. jika melihat api ia mencoba memegang pada saat merasa terbakar, ia akan menaggis dan menghindarinya. Masa ini adalah masa yang baik untuk mengembangkan potensi anak. Mereka penuh semangat. Saat belajar berjalan walaupun berkali-kali terantuk, terpeleset dan terjatuh, ia akan terus mencoba berjalan hingga menyerupai orang yang berjalan disekitarnya. 

Hal ini sangat penting untuk perkembangan anak karena melalui rasa mau dan tak kenal lelah dalam mencoba akan membentuk mental belajar anak. Mental yang survive dalam melakukan hal baru ketika ia dewasa nantinya. Program rasa takut gagal akan terpasang dalam pikiran anak, jika ia ditakut-takuti oleh lingkungan sekitarnya atau melalui pola asuh yang salah yang menularkan rasa proteksi yang terlalu berlebihan.

2. 2-7 Tahun Kemampuan Berbahasa Anak BERKEMBANG PESAT

Tahap bahasa merupakan masa perkembangan selanjutnya, berkembang pada usia 2-7 tahun. Simbol dan bahasa sudah dipahami anak, kemampuan berbahasa berkembang dengan luar biasa. Berawal dari proses memahami emosi dari orang disekitar menjadikan anak memiliki rasa ingin tau yang tinggi. Sehingga kerap kali kita temui anak pada usia ini banyak bertanya. kemudian diterima dan diserap oleh pikiran secara langsung, bahkan tanpa bisa membedakan mana yang benar atau salah (critical area di otak anak belum berkembang sempurna). Maka diperlukan kehati-hatian dalam berbicara pada anak. 

Dalam tahap ini pula anak mengembangakn konsep kepercayaan diri, tekhnik memuji dan menegur yang tepat perlu dipahami dan di kuasai oleh orang tua. Gunakan masa ini untuk menanam sebanyak-banyaknya keyakinaan baik dan positif, seperti nilai keimanan dan kebaikan. 
Menariknya pada masa ini selain bahasa anak juga mengalami proses peningkatan imajinas yang tinggi, ia belum mampu membedakan secara bauk antara kenyataan dan dunia hayalnya. Ketika ia bermain masak-masakan anak akan sanggat menjiwai dengan menggunakan alat dan bahan memasak yang serupa dengan yang ibunya gunakan bahkan hingga mencicipi masakan atau ketika bermain mobil-mobilan ia akan menyertainya denga suara ngeng-ngeng dari mobilnya.

7-10 Tahun Anak Mulai Memahami SEBAB-AKIBAT
Tahap logika berkembang pada usia 7 hingga 10-11 tahun. Pada masa ini anak mulai memahami konsep kausal atau sebab akibat, penyelesaian masalah, mulai memahami orang lain dan menerima sedikit demi sedikit tugas rutin harian. 

Pada masa ini kemampuan berpikir anak berkembang dengan baik (beranjak dari abstrak ke kongkret). Mulai mempelajari hal-hal yang detail dan mulai mencari alasan terhadap apa yang akan ia lakukan. berpikir kritis anak mulai berkembang sehingga nilai kebaikan yang sebelumnya tertanam akan mempengaruhi pola berpikirnya saat ini. Sehingga masih perlu perhatian dan pengawasan berkelanjutan mengenai nilai dan norma karena anak cenderung labil pada hal-hal kritis dan dapat tergoncang pada hal-hal tidak konsisten dan dinamis disekelilingnay.

Tahun Berikutnya BERINTERAKSI adalah Hal yang MENYENANGKAN bagi Anak
Tahap terakhir dan akan terus berkembang ialah tahap interaksi. Masa ini adalah masa beranjak remaja bagi anak. Mereka mulai memahami konsep berinteraksi secara lebih baik, sehingga sudah mampu diajak berdiskusi. Penting bagi orang tua untuk menciptakan komunikasi yang nyaman dan penuh kepercayaan. Jika hal ini gagal maka akan menjadi sumber masalah yang berkelanjutan. Anak merasa tidak nyaman berbicara dengan orangtua, ia cenderung menutupi masalah-masalah yang dimilikinya, sedangkan kemampuan menyelesaikan masalah yang sangat kompleks belum berkembang dengan baik hingga berakibat fatal bagi hasil keputusannya. Al hasil alih-alih ingin menyelesaikan ia justru akan terus mencari pengalihan dari masalah dihadapi. Bangunlah kepercayaan dan rasa dekat, melalui komunikasi yang efektif dan proaktif. Sehingga ia akan selalu menyampaikan permasalahanya kepada anda tanpa perlu anda bertanya. Tentu hal ini memudahkan dalam memantau pergaulanya. Pahami dan kuasai prinsip komunikasi dengan anak.

0 Response to "Tidak Ingin Sia-Siakan perkembangan Anak, Pahami 4 Tahap Perkembangan Anak Sedini Mungkin"

Posting Komentar